JAKARTA - Agar perbankan syariah dapat diterima masyarakat luas, butuh penyederhanaan pada desain di produk-produk perbankan syariah. Penyederhanaan ini dilakukan supaya perbankan syariah dapat berkembang lebih baik.
"Pada produk syariah namanya sulit dimengerti dan itu bikin pusing. BI saja pusing lihatnya apalagi nasabahnya. Ada yang namanya ijarah, tapi ada lagi yang sampai tiga kata itu yang bikin pusing," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, di Komisi XI Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Darmin mengungkapkan, hal tersebut perlu untuk disederhanakan lagi pada nama dan juga desain produk-produk perbankan syariah itu sendiri. "Kan ini agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum sehingga nasabah pun mengerti," tukas dia.
?Darmin berharap, dengan dilakukannya penyederhanaan terhadap perbankan syariah. Dengan demikian, dia yakin masyarakat pasti akan mudah mengenal produk perbankan syariah tersebut.
Sekadar informasi, BI pernah meraih penghargaan sebagai bank sentral terbaik dalam mempromosikan keuangan syariah (promoting Islamic finance). Pencapaian tersebut merupakan hasil dari polling Awards Results Best Banks Poll 2012 yang diadakan oleh Islamic Finance News (IFN).
Dalam laporan Outlook Perbankan Syariah 2013 yang diterbitkan BI yakni memproyeksikan tiga skenario perkembangan syariah 2013, yaitu skenario pesimistis, skenario moderat, dan skenario optimistis.
Skenario pesimistis terjadi apabila ekspansi perbankan syariah mengalami tekanan dari internal maupun eksternal. Tekanan dari internal bersumber antara lain dari semakin terbatasnya funding yang berhasil dihimpun dari publik.
Hal ini akan berdampak pada ekspansi pembiayaan. Tekanan eksternal dikarenakan perekonomian global masih mengalami kelesuan. (mrt)
